Catatan Ketiga Seoranv Guru Di Daerah Terpencil

Bukan imaji bukan kata orang apalagi cerita bualan. Heronimus Bani seorang guru SD di Kupang nyata menyedekahkan harta teramat berharga pada dunia. Bukan melalui lembaga filantropi bukan pula memasukan ke kotak infaq yang marak dipajang di pusat belanja. Lewat hobinya menulis ia bersedekah.

Bukan uang bukan makanan atau pula baju celana. Guru ini bersedekah sebutir tablet yang mampu membuat berjuta mata penduduk dunia nyata. khususnya Bangsa Indonesia, khususnya para pembaca, dapat menatap hamparan ayat-ayat Tuhan yang dia hampar di sekujur semesta, yang terhalang tabir huruhara. Dua delapan esai di buku inilah tablet tersebut. 

Heronimus menemukan tablet sakti ini melalui pengembaraan panjang peratapan sunyi. Ia manusia jeli yang sangat rajin menelisik, memetik, menjemput, ayat-ayat Tuhan yang dilewatkan banyak orang.

ya dengan membaca dua puluh delapan esai ini, kita akan menemukan informasi, wawasan cakrawala, paradigma baru yang mudah-mudahan ialah pelita di tengah kegelapan.