Dongeng Perempuan Menyeberang Batu

Fragmen Serat Centhini yang diangkat Hanindawan dalam Dongeng Perempuan Menyeberang Batu adalah kisah mengenai Kasanah, seorang perempuan cantik, istri yang setia, manusia berhati mulia, yang didera kemalangan tragis berkali-kali. Dalam Centhini, kisah tersebut didengar oleh Cebolang dan diceritakan oleh seorang wanita ulama bernama Atikah.

Hanindawan mempertahankan keutuhan jalan cerita tetapi juga melakukan beberapa perubahan. Misalnya, dalam babak Kasanah dijual, dalam Centhini, ia dilelang kepada nahkoda kapal lalu dibawa ke kapal. Sedang dalam Dongeng Perempuan Menyeberang Batu, perempuan tersebut dijual kepada Saudagar yang menunggangi kereta. Jika dalam Centhini, Khasanah terselamatkan dari perkosaan karena badai di laut, dalam Dongeng Perempuan Menyeberang Batu, tokoh Perempuan terselamatkan karena kereta terperosok ke jurang. 

Itu adalah salah satu contoh dari perubahan-perubahan yang dilakukan Hanindawan dalam proses dramatisasinya. Kemungkinan adalah untuk lebih memungkinkan realisasi adegan panggungnya. Yang tetap dipertahankan Hanindawan adalah esensi persoalan. Selain itu, tentu saja adalah dialog-dialog tokoh dalam lakon ini. Kesemuanya merupakan ciptaan Hanindawan dan dari situ nampaklah ciri khasnya di beberapa titik, yakni selipan komedi di tengah kondisi yang tragik.